Jhon Paterson, seorang kolektor asal Australia yang juga pendiri yayasan sastra di Solo, yang menyimpan ribuan naskah dan buku kuno, menyatakan tidak bermaksud untuk memiliki benda sejarah ini secara pribadi. Sebaliknya, selama ini dia justru mengumpulkan dan melakukan pendataan.
Rencananya, naskah dan buku kuno yang semuanya menggunakan huruf dan bahasa Jawa akan disebarluaskan melalui berbagai cara. Yayasan Sastra telah mengumpulkan sekitar 6000 naskah dan buku kuno. Dan 3000 buku disimpan Jhon di Australia, agar tidak rusak, dalam rilisan lintas berita.com pada 27 mei 2009 lalu
Menurut Paterson, di Solo belum ada tempat penyimpanan yang memadai. Jhon menambahkan pihaknya tidak mempermasalahkan apakah nantinya pengelolaan atau penyimpanan naskah dan buku kuno ini dipercayakan kepada Yayasan Sastra atau digabungkan di Museum Radya Pustaka.
+ komentar + 1 komentar
Janji, mana janjimu....
seperti fatamorgana
hhhmmmm... semoga kita segera menyadarinya
: dalam diskursus apa sekarang ini, kita?
Posting Komentar