Musik Optimalkan Kecerdasan Anak

Pelatihan musik yang didapat pada masa kanak-kanak membantunya menjadi pendengar yang baik saat ia mencapai usia dewasa. 

Pelajaran musik yang didapat saat seseorang masih anak-anak bisa membantu optimalkan fungsi otak untuk memproses hal-hal kompleks dari suara, termasuk pelajaran yang didapat dengan mendengarkan (ajaran vokal) dan menjadi pendengar yang baik. 

"Berdasarkan apa yang kami ketahui tentang bagaimana musik membentuk otak, studi membuktikan, belajar tentang musik saat anak-anak, meski sebentar, bisa membantu banyak untuk membentuk otak dalam menyerap pelajaran via mendengarkan dan menjadi pendengar yang baik," kata Nina Kraus, profesor neurobiologi, fisiologi, dan ilmu komunikasi di Northwestern University. 

Para peneliti dari universitas tersebut untuk kali pertama meneliti khusus mengenai apa yang terjadi pada otak anak setelah ia berhenti belajar memainkan instrumen musik setelah belajar sekian tahun. 

Orang dewasa dengan pelatihan musik antara 1-5 tahun saat masih kecil memiliki respon otak yang lebih maju terhadap suara-suara yang kompleks, membuat anak-anak ini lebih efektif dalam mempersepsikan frekuensi fundamental sinyal suara, begitu tertulis dalam pernyataan dari Northwestern. 

Frekuensi fundamental, yakni frekuensi terendah dari suara adalah faktor penting dalam mempersepsikan ucapan dan musik, memudahkan rekognisi (pengertian) terhadap suara dalam lingkungan yang kompleks dan berisik. 

Alhasil, kata Kraus, pelatihan musik yang didapat pada masa kanak-kanak membantunya menjadi pendengar yang baik saat ia mencapai usia dewasa. (Berita Satu)