News Update :
Home » » Emas Kembali Menjadi Primadona Investasi

Emas Kembali Menjadi Primadona Investasi

Penulis : Rey Yudhistira on Minggu, 19 September 2010 | 23.19


New York,MUSJANnews— Harga emas kembali ditutup pada level tertingginya sepanjang sejarah diperdagangkan di bursa komoditas. Demikian pula dengan harga perak yang juga mencapai level tertingginya dalam tiga puluh tahun terakhir.

Harga komoditas emas untuk antaran bulan Desember ditutup naik US$ 3,7 (0,29 persen) menjadi US$ 1.277,5 per troy ounce di bursa komoditas New York pada akhir pekan lalu. Sehingga memperbaiki rekor tertinggi yang tercipta pada hari Selasa dan Kamis lalu. Harga emas bahkan sempat naik hingga ke posisi US$ 1,284,4 sebelum turun lagi karena memburuknya data sentimen konsumen Amerika Serikat (AS).
Sedangkan harga perak untuk antaran bulan Desember naik 4 sen menjadi US$ 20,82 per ounce.

Emas kembali naik 2,5 persen dalam sepekan ini, yang merupakan penguatan kelima dalam enam minggu terakhir. »Tidak ada yang mengisyaratkan bahwa kenaikan harga emas akan berakhir,” kata Jim Steel, analis komoditas logam dari HSBC di New York.

Goldman Sach bahkan mengatakan harga emas bisa mencapai US$ 1.300 per troy ounce sehingga bisa memberi keuntungannya lebih cepat daripada berinvestasi di perbankan. »Longgarnya likuiditas pasar, didefiniskan sebagai babak baru dari stimulus moneter, dan mungkin akan mempercepat kenaikan harga emas dalam enam bulan kedepan,” kata salah satu analis dari Goldman Sach.

Langkah bank sentral AS (The Fed) untuk membeli aset pribadi dan melakukan langkah – langkah lainnya untuk menyuntikkan lebih banyak likuiditas dipasar menimbulkan kecemasan bahwa dolar AS dan mata uang utama dunia lainnya akan semakin kehilangan nilainya. Sehingga para investor lebih memilih menempatkan dananya ke dalam aset logam mulia seperti emas.

»Emas akan tetap menjadi primadona seiring terus menguatnya ketidakpastian dipasar finansial global karena banjirnya uang dan ancaman depresiasi,” ujar analis dari Royal Bank of Scotland di Australia.
Para analis dari Deutsche Bank kembali mengatakan, bahwa tren nilai tukar mata uang, suku bunga, intervensi bank sentral, meningkatnya volatilitas makro ekonomi, serta program lindung nilai akan terus meningkatkan harga emas. Bank – bank sentral dunia diperkirakan akam membeli sekitar 15 metik ton emas sepanjang tahun ini, menurut catatan dari GFMS Ltd.

Faktor lain yang mendorong naiknya harga emas adalah penambang emas besar dunia AngloGold Ashanti Ltd dalam awal pekan ini telah menjual saham dan obligasinya senilai hampir US$ 3 miliar untuk membeli kontrak emas guna menutupi kewajiban kontrak jual emasnya.

Menguatnya harga emas juga disebabkan oleh indeks sentimen konsumen AS turun menjadi 66,6 dari bulan sebelumnya 68,9, dan juga lebih rendah dari perkiraan para analis sebesar 70,2.

source : tempo
Share this article :

Posting Komentar

SEO Stats powered by MyPagerank.Net
 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Bukan Sastrawan . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger