"Alat yang digunakan penyelundup narkotika lebih canggih," kata Gories Mere kepada wartawan di Batam, Selasa ( 21/9/2010 ), dalam acara International Drug Enforcement Conference ( IDEC ) - Far East Working Group.
Penyelundup narkotika tidak lagi mengganggap itu tindak kejahatan, tapi menjadi lahan bisnis. Penyelundup bisa lolos masuk ke negara tujuan, karena mereka menguji coba dengan menggunakan alat deteksi milik sendiri sebelum menyelundupkan ekstasi, heroin, sabu, dan kokain.
Kemampuan para pebisnis barang terlarang itu tidak diragukan, memiliki uang banyak dan apapun yang dianggap menghambat usaha mereka khususnya soal peralatan bisa dibeli. Jadi, tak heran bila dari negara asal seperti Afganistan, Iran, Thailand, Maroko, dan Meksiko barang itu lolos mulus masuk ke negara lain misalnya ke Indonesia.Tapi pihak petugas telah mengetahui terlebih dahulu dari intelijen di negara asal, sehingga bisa diketahui waktu tiba di Indonesia tertangkap.
Tujuan lain digelarnya pertemuan International Drug Enforcement Conference ( IDEC ) - Far East Working Group ini untuk menjalin kerja sama antara 17 negara di Timur Jauh untuk menangkal masuknya bahan berbahaya seperti opium, ganja, kokain, efitamin dan lain-lain.
Tujuan lain digelarnya pertemuan International Drug Enforcement Conference ( IDEC ) - Far East Working Group ini untuk menjalin kerja sama antara 17 negara di Timur Jauh untuk menangkal masuknya bahan berbahaya seperti opium, ganja, kokain, efitamin dan lain-lain.
Soal sering masuknya narkoba melalui Batam, Gories Mere menjelaskan itu bukan berarti pihak Malaysia dan Singapura tidak mencegahnya, tapi alat yang digunakan penyelundup lebih canggih.
Dengan kerja sama pencegahan masuknya narkoba ke negara-negara yang tergabung dalam IDEC-Far East Group akan mampu memutus mata rantai bisnis narkoba itu. Bisnis narkoba ini sangat membahayakan, tidak hanya membunuh generasi muda, tapi juga menjadi ajang pencucian uang.
Kepala Kepolisian Kepulauan Riau, Brigadir Jenderal Puji Hartanto menjelaskan, pihaknya selalu siap menjaga pintu masuk untuk mendeteksi dan menangkap penyelundup narkoba. Sebab sebagai daerah perbatasan, pihaknya lebih waspada terhadap tiap kemungkinan adanya usaha penyelundupan, tidak hanya narkoba tapi semua barang yang dinyatakan undang-undang dilarang masuk ke Indonesia. "Kami selalu siap," ujar Puji.
Dengan kerja sama pencegahan masuknya narkoba ke negara-negara yang tergabung dalam IDEC-Far East Group akan mampu memutus mata rantai bisnis narkoba itu. Bisnis narkoba ini sangat membahayakan, tidak hanya membunuh generasi muda, tapi juga menjadi ajang pencucian uang.
Kepala Kepolisian Kepulauan Riau, Brigadir Jenderal Puji Hartanto menjelaskan, pihaknya selalu siap menjaga pintu masuk untuk mendeteksi dan menangkap penyelundup narkoba. Sebab sebagai daerah perbatasan, pihaknya lebih waspada terhadap tiap kemungkinan adanya usaha penyelundupan, tidak hanya narkoba tapi semua barang yang dinyatakan undang-undang dilarang masuk ke Indonesia. "Kami selalu siap," ujar Puji.
source : tempointeraktif.com
Posting Komentar