News Update :
Home » » Yang Menggemaskan di 'Darah Garuda'

Yang Menggemaskan di 'Darah Garuda'

Penulis : Rey Yudhistira on Selasa, 26 Oktober 2010 | 09.59


Perannya sebagai Dayan dalam 'Darah Garuda' meninggalkan kesan mendalam di hati penikmat film ini. Adegan terakhir dalam film itu tak jarang membuat penonton berteriak geregetan. Tokoh Dayan lari pontang panting mengejar pesawat teman-temannya. Larinya pun tunggang langgang, berulang kali ia terjatuh dan bangkit lagi. Pesawat tak bisa dihentikan.


Sementara moncong senapan musuh ikut mengintai prajurit asal Bali itu.
Teuku Rifnu Wikana, pemeran tokoh Dayan dalam sekuel 'Merah Putih' itu mengaku bahwa adegan jatuh bangun berulang kali dalam mengejar pesawat itu sebenarnya di luar skenario.

"Saat itu saya berpikir bahwa adegan ini adalah adegan gawat. Makanya ketika tangan saya hampir diraih oleh teman-teman di pesawat, malah saya lepaskan lagi dan jatuh," ujar Rifnu Wikana saat ditemui di Kafe Pisa, Mahakam, Jakarta Selatan.

Tingkah Rifnu itu sempat membuat sutradara kaget. Namun adegan di luar skenario itu ternyata malah jadi penutup yang manis sekaligus menegangkan dalam film besutan Yadi Sugandhi dan Connor Allyn itu.

'Darah Garuda' adalah sekuel dari trilogi 'Merah Putih'. Film ini merupakan film kesebelas Rifnu. Dalam film, Rifnu harus berperan sebagai sosok tentara pendiam yang sangat setia dan religius. Perannya kali ini bisa dibilang, lebih menonjol ketimbang film-film sebelumnya.

"Kalau karir memang pasti karena kerja keras ya, aku memilih kerjaanku di seni peran dan saat aku berusaha menjalani sebaik mungkin, feedbacknya pasti positif," ujarnya pada VIVAnews.

Teuku Rifnu Wikana mengenal seni peran sejak ia duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. Ia pernah belajar di Teater 46 di Pematang Siantar. Sejak itu ia semakin mencintai dunia teater. Laki-laki kelahiran 3 Agustus 1980 ini pernah mengikuti Teater Tanah Air, Teater Remy Silado dan teater yang masih ia tekuni saat ini, yaitu Teater 21 April.

Dari Pematang Siantar, Rifnu memutuskan untuk hijrah ke Jakarta pada 2003. Film pertama yang ia bintangi adalah 'Mengejar Matahari' (2004) besutan Rudi Soedjarwo. Setelah itu, beberapa judul pernah ia bintangi, seperti '9 Naga', 'Kalau Cinta Jangan Cengeng', 'Barbie' dan yang membuat namanya makin dilirik orang yakni 'Laskar Pelangi'.

"Buat saya, semua peran itu baik dan jelas penuh tantangan. Awalnya di film-film, saya juga tidak langsung dapat porsi besar, tapi justru saya dituntut harus maksimal lewat peran yang adegannya hanya sedikit itu," kata Rifnu Wikana.





 source : viva news

Share this article :

+ komentar + 3 komentar

26 Oktober 2010 pukul 18.34

salam Rahmat,
kakyon tak pandai nak komen, takut bahasanya di salah ertikan..:)

26 Oktober 2010 pukul 22.04

ga masalah toh..
salam sastra saja

26 Oktober 2010 pukul 23.16

salam sob...
blognya keren ....
makasih sob dah berkunjung di blok aku, linknya aku sudah pasang nunggu konfirmasi balik ...

Posting Komentar

SEO Stats powered by MyPagerank.Net
 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Bukan Sastrawan . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger